✎ Halaman ✎

19 June 2012

Polemik Banjir Besar Zaman Nabi Nuh

Para ahli dan peneliti sejarah sepakat bahwa banjir besar yang terjadi di zaman Nabi Nuh benar-benar ada. Bahkan dalam berbagai agama dan kepercayaan, termasuk kebudayaan beberapa negara, menceritakan kisah banjir besar yang melanda umat Nabi Nuh.

Perbezaan pendapat muncul seputar peristiwa tersebut. Setidaknya, ada dua hal yang hingga kini menjadi kontroversi. Pertama, benarkah banjir besar itu menenggelamkan seluruh dunia. Dan, kedua, apakah seluruh haiwan yang ada di muka bumi ini naik ke kapal Nabi Nuh AS.


1)  Banjir Besar Domestik

Para ahli sepakat bahwa ditenggelamkannya umat Nabi Nuh terjadi karena mereka membangkang atas ajakan Nabi Nuh untuk beriman kepada Allah SWT akibat sebuah banjir yang teramat besar. Berapa besarnya dan seberapa luasnya banjir itu melanda, inilah yang diperselisihkan.

Ada yang berpendapat, banjir besar melanda seluruh dunia. Sehingga, tidak ada satu binatang atau seorang manusia pun yang selamat, kecuali mereka yang berada di dalam kapal tersebut.

Namun, pendapat ini dibantah pihak lain. Menurut Harun Yahya, penulis buku Kisah-kisah dalam Alquran, banjir itu hanya terjadi di wilayah tertentu, tempat umat Nabi Nuh berada. Ia menegaskan, banjir Nabi Nuh terjadi hanya regional (domestik) dan tidak terjadi secara global yang menenggelamkan dunia. Ia mendasarkan pendapatnya ini dengan peristiwa yang menimpa kaum ‘Ad dan Tsamud. Sementara itu, bagi penganut Kristian dan Katolik, mereka mempercayai peristiwa itu terjadi secara global. Hal ini sebagamana dimuat dalam kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang menyatakan terjadinya banjir bersifat global.

Dalam al-Quran disebutkan, ketika Nabi Nuh berdoa: 

”Ya Tuhanku, janganlah engkau biarkan seorang pun di antara orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya, jika engkau membiarkan orang-orang kafir itu tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir.” (QS Nuh 25-27).

Namun doa itu, menurut Ibnu Katsir dalam bukunya, Qishash al-Anbiya’, menyatakan, hanya ditujukan untuk umat Nabi Nuh, bukan semuanya. Selain itu, umat yang mendiami bumi ini juga terbatas, dan belum merata seperti sekarang ini.

Menurut para ahli, banjir itu hanya menimpa daerah tertentu. Iaitu, di daerah Mesopotamia yang meliputi wilayah Turki, Iran, dan Rusia. Lantaran, daerah itu berupa cekungan raksasa yang luasnya mencapai sekitar sembilan hingga 10 juta hektar atau sekitar 70 peratus dari luas pulau Jawa. Sehingga, banjir saat itu besarnya boleh disamakan seperti lautan kerana puncak bukit setinggi 5000 meter tidak akan kelihatan pada jarak 250 km.

Dari tinjauan satelit, keadaan banjir sewaktu bahtera Nabi Nuh mendarat dapat diketahui dengan membuat garis ketinggian dengan menelusuri peringkat yang sama dengan peringkat di mana bahtera ditemukan. Dari sana diketahui, luas kawasan banjir sekitar empat juta hektar. Sedangkan, panjang lingkup banjir sekitar 560 km.



2)  Sebahagian Binatang

Sama halnya dengan banjir besar yang terjadi secara regional atau global, para ahli juga berbeza pendapat. Pendapat pertama, seluruh haiwan dan binatang yang ada di muka bumi, naik ke atas kapal secara berpasang-pasangan. Pendapat kedua, menyatakan, hanya sebahagian haiwan yang naik ke atas bahtera Nabi Nuh. Penjelasan mengenai haiwan dinaikkan ‘hanya’ sepasang, telah mengandaikan bahawa tidak semuanya dinaikkan ke atas bahtera tersebut.

Bahkan, sejumlah pakar menyatakan, jikalau seluruh haiwan dan binatang naik ke bahtera, bagaimana mungkin binatang Bison yang ada di Amerika, Komodo di Indonesia, Kanggaru di Australia, Panda di Cina, boleh berkumpul dalam waktu singkat ke dalam bahtera Nabi Nuh. 

Selain itu, bagaimana mengumpulkan berbagai jenis serangga, semut, nyamuk, labah-labah, dan lainnya secara berpasangan. Sementara, umat Nabi Nuh AS belum diberi kemampuan untuk membezakan jenis kelamin serangga antara jantan dan betina.


Sumber : Islamdigest


pensil-tekan.blogspot.com

1 comment:

  1. sangat menarik!persoalan saya selama ini terjawab :) Alhamdulillah~

    ReplyDelete

Assalamualaikum...

# Sebarang komen adalah amat dialu-alukan.
# Komen yang dihantar akan dibalas secepat mungkin.
# Terima kasih kerana sudi membaca di sini.
# Jangan lupa, datang lagi! =)