05 August 2012

Janji Bertemu Di Syurga

Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja’ bin Amr An-Nakha’i berkata, “Ada seorang pemuda tampan di Kufah. Dia taat beribadah dan sangat rajin. Suatu saat dia telah berkunjung di Bani An-Nakha’. Dia melihat seorang wanita cantik dari kaum itu sehingga dia jatuh cinta.”

Kerana sudah jatuh cinta, pemuda itu mengutuskan seseorang untuk melamarnya. Tetapi, ayah perempuan itu mengkhabarkan bahawa puterinya telah dijodohkan dengan sepupunya. Walau demikian, cinta antara keduanya tidak pernah padam, bahkan semakin menguntum.


Wanita itu akhirnya mengirim pesan untuk si pemuda melalui seseorang yang bunyinya, ‘Aku tahu betapa besar cintamu kepadaku, dan betapa besar pula aku diuji dengan kamu. Jika kamu setuju, aku akan mengunjungimu, atau aku akan mempermudahkan jalan bagi kamu untuk datang menemuiku di rumahku’.

Pemuda itu menjawab melalui orang suruhannya, ‘Aku tidak setuju dengan dua alternatif itu. 
“Sesungguhnya aku merasa takut bila aku berbuat maksiat kepada Rabku akan azab yang akan menimpaku pada hari yang besar.” (Yunus: 15). 
Aku takut pada api yang tidak pernah kecil nyalanya dan tidak pernah padam kobarannya’.

Ketika disampaikan pesan tadi kepada si wanita, dia berkata, ‘Ternyata dia masih takut kepada Allah. Demi Allah, tidak ada sesuatu pun yang lebih berhak untuk ditakuti selain Allah.’ Kemudian, dia meninggalkan urusan dunia dan perbuatan-perbuatan buruknya. Dia mulai mendekatkan diri kepada Allah. Akan tetapi, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu kepada si pemuda. Tubuhnya mulai kurus dan kurus menahan perasaan rindunya, sampai akhirnya dia meninggal dunia kerananya. 

Dan pemuda itu sering kali menziarahi ke kuburannya, dia menangis dan mendoakannya. Suatu ketika si pemuda tertidur di atas kuburan si wanita. Dia bermimpi berjumpa dengan kekasihnya dengan penampilan yang sangat baik.

Dalam mimpi itu dia sempat bertanya, ‘Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kamu dapatkan setelah meninggal?’ Dia menjawab, ‘Sebaik-baik cinta–wahai orang yang bertanya–adalah cintamu. Cinta yang dapat membawaku menuju kebaikan.’ ‘Jika demikian, ke manakah kau menuju?’ tanya pemuda itu. Dia menjawab, ‘Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tidak berakhir. Di syurga yang kekal yang dapat ku miliki dan tidak akan pernah rosak.’


Pemuda itu berkata,‘Aku harap kau selalu ingat kepadaku di sana, sebab aku di sini juga tidak melupakanmu.’ Wanita itu menjawab, ‘Demi Allah, aku juga tidak melupakanmu. Dan aku meminta kepada Tuhanku dan Tuhanmu (Allah SWT) agar nanti kita akan diketemukan. Maka, bantulah aku dalam hal ini dengan kesungguhanmu dalam ibadah.’ Pemuda itu bertanya, ‘Bilakah aku boleh melihatmu?’ Si wanita menjawab,‘Tak lama lagi kau akan datang melihatku’.”

Tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, si pemuda meninggal dunia, dipanggil oleh Allah menuju ke hadirat-Nya.




Sumber: Kisah-Kisah Nyata Tentang Nabi, Rasul, Sahabat, Tabi’in, Orang-Orang Dulu dan Sekarang, Syeikh Ibrahim bin Abdullah



No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Copyright© All Rights Reserved Pensil-tekan.blogspot.com